Track Record Lewis Hamilton

Lewis Hamilton adalah salah satu pembalap paling ikonik dalam sejarah Formula One (F1). Sejak debutnya pada tahun 2007, Hamilton telah mencatatkan berbagai rekor dan mencetak sejarah, baik sebagai atlet maupun sebagai tokoh yang mendorong perubahan dalam dunia olahraga. Berikut adalah kilas balik kariernya yang penuh prestasi dan drama:

1. Kemenangan Pertama di Formula One (2007)


Lewis Hamilton memulai kariernya di Formula One bersama tim McLaren pada tahun 2007. Di musim debutnya, ia langsung menunjukkan bakat luar biasa. Kemenangan pertamanya terjadi pada 17 Juni 2007, di Grand Prix Kanada di sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal. Saat itu, ia mengalahkan para pembalap papan atas dan mencetak pole position serta kemenangan dalam balapan tersebut. Prestasi ini menjadikannya pembalap kulit hitam pertama yang menang di ajang F1.

2. Karir Tim: McLaren → Mercedes → Ferrari

McLaren (2007–2012):
  • Di tim McLaren, Hamilton memenangkan gelar juara dunia pertamanya pada tahun 2008, hanya di musim keduanya. Ia menjadi juara dunia termuda saat itu (rekor ini kemudian dipecahkan oleh Sebastian Vettel). Namun, setelah beberapa musim tanpa gelar tambahan, Hamilton memutuskan mencari tantangan baru.
Mercedes AMG (2013–2024):
  • Banyak yang meragukan keputusan Hamilton ketika ia meninggalkan McLaren untuk bergabung dengan Mercedes AMG pada tahun 2013. Namun keputusan ini terbukti brilian. Bersama Mercedes, Hamilton memenangkan 6 gelar juara dunia tambahan (2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020), menjadikannya juara dunia F1 tujuh kali, menyamai rekor Michael Schumacher.
Ferrari (2025–sekarang):
  • Pada awal tahun 2024, Hamilton mengumumkan keputusan mengejutkan: ia akan bergabung dengan Scuderia Ferrari mulai musim 2025. Langkah ini dilihat sebagai babak baru dalam kariernya, dengan ambisi untuk meraih gelar ke-8 bersama tim paling legendaris dalam sejarah F1.

3. Kebangkitan Mercedes AMG Bersama Lewis Hamilton


Sebelum era turbo hybrid dimulai pada 2014, Mercedes bukanlah kekuatan dominan di F1. Namun, ketika regulasi baru diperkenalkan, Mercedes menjadi tim yang mendominasi penuh, dan Hamilton berada di jantung kebangkitan tersebut. Kombinasi antara kemampuan teknis tim dan bakat Hamilton menjadikan mereka penguasa lintasan selama hampir satu dekade.

Dari 2014 hingga 2020, Mercedes mendominasi kejuaraan konstruktor dan Hamilton nyaris tak terbendung di klasemen pembalap. Ia memecahkan berbagai rekor, termasuk jumlah pole position terbanyak, dan menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan F1 terbanyak, melewati rekor Schumacher.

4. Kontroversi Musim 2021: Perebutan Gelar ke-8

Musim 2021 menjadi salah satu musim paling dramatis dalam sejarah F1. Lewis Hamilton dan pembalap muda Red Bull, Max Verstappen, bersaing ketat hingga balapan terakhir di Abu Dhabi Grand Prix.

Hamilton memimpin hampir seluruh balapan final, dan kemenangan akan mengantarnya menjadi juara dunia F1 untuk kedelapan kalinya — rekor baru dalam sejarah. Namun, kontroversi terjadi setelah safety car masuk menjelang akhir balapan karena insiden Nicholas Latifi. Race director Michael Masi membuat keputusan kontroversial dengan membiarkan hanya beberapa mobil melintasi safety car, memungkinkan Verstappen (dengan ban baru) menyerang dan menyalip Hamilton di lap terakhir.

Keputusan tersebut memicu perdebatan besar dan protes dari Mercedes, serta mengakibatkan perubahan struktur kepemimpinan FIA. Hamilton sendiri memilih untuk tidak tampil di depan publik selama beberapa minggu pasca kejadian tersebut.

5. Statistik Kemenangan dan Podium

Hingga akhir musim 2024, Lewis Hamilton telah mencatatkan 105 kemenangan di Formula One, menjadikannya pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam sejarah F1. Selain itu, ia juga telah meraih 202 podium, membuatnya menjadi pembalap dengan jumlah podium terbanyak dalam sejarah ajang balap bergengsi ini.

Dengan statistik yang luar biasa ini, Hamilton tak hanya dikenal sebagai pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak, tetapi juga sebagai pembalap yang konsisten berada di posisi tiga besar sepanjang kariernya. Ini memperkuat statusnya sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.


Lewis Hamilton bukan hanya seorang pembalap hebat, tetapi juga simbol ketekunan, keadilan, dan keberanian. Kariernya menggambarkan bagaimana keberanian untuk mengambil risiko — seperti pindah tim atau memperjuangkan nilai — dapat membuahkan hasil besar. Dengan kepindahannya ke Ferrari pada 2025, para penggemar menantikan apakah Hamilton bisa mewujudkan impian gelar ke-8 bersama Kuda Jingkrak dan benar-benar mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik sepanjang masa.

1 Komentar

  1. Hallo Bagus Skali, Jangan Lua Mamir ya ke Blog Saya
    https://aingleeguitar.blogspot.com/

    BalasHapus